Detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, bahkan siang malam dan hari ke hari waktu mu hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Tentu begitu mudah kau bisa mendapatkan apa yang menjadi keinginan dan mau mu. Dengan mudahnya kau memecat pegawaimu karena kinerjanya menurun, begitu mudahnya kau menyuruh dan menggantikan posisi ketika kau sedang tak bersemangat. Ya mudah bagi dirimu mengatur semua itu. Tapi, ketahuilah fisik/tubuhmu juga meminta haknya. Setidaknya dalam satu hari tubuhmu juga harus diistirahatkan. Akan fatal akibatnya jika tubuh mu itu secara terus-menerus engkau forsir, bukan tidak mungkin tubuh mu akan mudah terkena penyakit yang bahkan penyakit kronis sekalipun. Namun, bukan perkara bagimu dengan bergelimang harta engkau bisa memilih rumah sakit yang megah dan mempunyai alat yang lengkap untuk pengobatan. Kau bisa menyuruh dokter-dokter untuk melayanimu 24 jam penuh. Ada satu hal yang engkau lupa, "Darimana kau berasal dan kau diciptakan?". Tentu
Purworejo, 28 Agustus 2017 Sumpah demi apapun ini teater pertama kali yang gw tonton secara live, asli ternyata sungguh luar biasa woowww amazing. Apalagi yang main kalau nggak salah dari Bahtera Indonesia DKJT. Dan pada saat lakonnya dimulai dibarengin sama pelukis yang menggambarkan cerita itu di kanvas. Dalam cerita maupun body languagenya yang dimainkan & diperagakan oleh tokohnya penuh dengan cinta & bener-bener totalitas banget, dia bener-bener menjiwai sebagai karakternya masing-masing. Yang gw petik hikmahnya dalam teater tersebut yaitu "Kita Harus Berbaur Menjadi Satu" seperti halnya BHINEKA TUNGGAL IKA, dan juga kita harus mempererat tali silaturahim & tidak membeda-bedakan teman. Seperti halnya persahabatan, dalam suka maupun duka kita harus melewati bersama, kalau teman tertawa kita juga ikut tertawa, tapi kalau teman berduka kita melapangkan bahu untuk membagi kesedihannya. Dan yang lebih menariknya lagi dia melambangkan ceritanya itu dengan