Skip to main content

MAKALAH USAHA TERNAK ITIK PETELUR



TUGAS AKHIR USAHA
TERNAK ITIK PETELUR







Oleh:
WAWAN KURNIAWAN ( 2012051812 )



UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI
Jurusan Manajemen
Tahun Akademik 2013/2014


I
LEMBAR PENGESAHAN


Tugas Akhir Usaha ini di susun oleh WAWAN KURNIAWAN ini telah siap dipertanggungjawabkan melalui ujian presentasi di depan penguji.



Pamulang, 2 Desember 2013
Pembimbing,


( Dr. Amin Kuneifi Elfachmi S.Pd, SE, MM )

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen :


( Zaenal Abidin S.Pd, M.Si )





II
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Usaha yang berjudul “TERNAK ITIK PETELUR”.
Dalam pelaksanaan penyusunan tugas ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1.    Keluarga tercinta yang telah membantu penulis dengan Do’a dan dukungan dalam berbagai hal.
2.    Zaenal Abidin S.Pd, M.Si selaku Kaprodi Manajemen.
  Dr. Amin Kuneifi Elfachmi S.Pd, SE, MM selaku Dosen Pembimbing sekaligus Dosen pada mata kuliah Kewirausahaan.
4.    Rekan-rekan yang telah membantu dalam proses penyelesaian.
Semoga arahan, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah, sehingga memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Usaha ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan tulisan penulis berikutnya. Semoga Tugas Akhir Usaha ini bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk perkembangan pendidikan khususnya pendidikan Kewirausahaan.


Pamulang, 2 Desember 2013
      Penulis.

III
DAFTAR ISI


1.        Halaman Sampul...........................................................................................  I
2.        Lembar Pengesahan......................................................................................  II
3.        Kata Pengantar............................................................................................. III
4.        Daftar Isi........................................................................................................ IV
5.        Motto dan Persembahan...............................................................................  V
6.        Bagian Pertama Latar Belakang...................................................................  1
7.        Bagian Kedua Aspek Produksi....................................................................  7
8.        Bagian Ketiga Aspek Pemasaran................................................................. 11
9.        Bagian Keempat Aspek Keuangan.............................................................. 13
10.    Bagian Kelima Penutup................................................................................ 15










IV
MOTTO DAN PERSEMBAHAN


MOTTO:
“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.”
“Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.”




Dipersembahkan kepada:
1.    Keluarga tercinta
2.    Dosen Pembimbing
3.    Peternak itik petelur
4.    Teman-teman





V
BAGIAN PERTAMA
LATAR BELAKANG

A.      Trend Masyarakat
Usaha yang akan saya  jalankan rencananya adalah usaha beternak itik petelur, dan dari usaha yang saya  rencanakan akan menghasilkan produk telur yang nantinya akan saya pasarkan di agen-agen ataupun warung-warung kecil terlebih dahulu, bahkan mungkin dapat mengekspor ke luar negri.
Mungkin produk yang sudah saya hasilkan sudah ada di pasaran, tetapi saya akan merencanakan budidaya ternak itik petelur mungkin budidaya yang saya rencanakan akan berjalan, karena peluangnya cukup besar dan di daerah saya  dan sekitarnya mungkin belum ada yang budidaya ternak itik, oleh karena itu saya akan merencanakan budidaya ternak itik petelur.
Terjadinya peningktan permintaan produk itik (telur dan daging) terkait dengan permintaan kesadaran masyarakat akan gizi. Selain itu, yang juga sangat berperan adalah perubahan pola konsumsi terkait pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Dalam hal ini permintaan masyarakat bukan hanya berkembang ke arah ragam jenis pangan, tetapi juga spesifikasi jenis permintaan seperti halnya kefanatikan terhadap konsumsi pangan tertentu. Tren menjadikan telur asin sebagai oleh-oleh khas daerah secara langsung telah mendongkrak permintaan bahan baku berupa telur itik. Sebab, untuk pembuatan telur asin hanya telur itiklah yang paling cocok. Bahkan, telur itikpun potensial untuk dijadikan tepung telur. Fonomena menjamurnya “Resto Bebek” juga perlu ditangkap sebagai peluang bisnis baru itik pedaging. Apalagi ditunjang dengan trend “Wisata Kuliner” yang makin digandrungi masyarakat kota besar.


1
Meski pada awalnya bahan baku resto bebek didominasi oleh “itik peking”, dengan adanya teknologi pengempukan (pelunakkan) daging maka bahan baku itik panggang di resto bebek sudah banyak menggunakan daging itik lokal. Bahkan, itik petelur yang sudah tua (itik majir) pun dapat digunakan. Selain itu, globalisasi dan pasar bebas juga dapat mendorong percepatan perkembangan peternak itik di Indonesia.

B.       Bahan Baku
Mencari bahan baku untuk beternak itik petelur tidaklah sulit. Bahan-bahan tersebut dapat dicari ditempat sebagai berikut :
1.    Itik dewasa siap betelur dapat di beli di peternakan itik
2.    Peralatan untuk membuat kandang dapat dibeli di tukang bambu dan matrial, contohnya seperti asbes, paku, semen, pasir dll.
3.    Untuk pakan dapat dibeli di toko pakan hewan atau juga kita dapat meraciknya sendiri

C.       Potensi Pasar
1.    Pasar sasaran
Sebagai awal saya akan menjajaki ke pasar tradisional atau konsumen rumah tangga yang tinggal di lokasi budidaya. Jika produksi sudah berjalan saya akan menjajaki untuk memasarkan telur ke pasar swalayan atau supermarket.
2.    Peluang pasar
Kebutuhan akan telur di dalam keluarga maupun di dalam pasar tradisional sangat besar dan masih seimbang dari persediaan yang ada itu salah satu peluang pemasaran telur dari hasil budidaya itik petelur yang saya  jalankan.


2
Rencana pemasaran yang harus di tetapkan, yaitu :
1.    Penetapan harga produk
Rencana harga yang akan saya  tawarkan mengacu pada penghasilan rata-rata masyarakat. Tujuannya agar harga yang kami tawarkan tidak terlalu membebankan masyarakat untuk membeli telur dari usaha kami.
2.    Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk memperlancar pemasaran dan memuaskan konsumen, strategi pemasaran ada 4 yaitu :
a)    Strategi produk
Dalam hal ini produk berupa telur, yang tak kalah pentingnya  untuk memenuhi kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk.
b)   Harga
Jika harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli, sebaliknya harga yang terlalu rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi. Pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat menarik pembeli.
c)    Tempat
Tempat dan pasar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Saya akan memilih tempat budidaya di halaman rumah saya sendiri karena untuk memudahkan dalam pengawasan ataupun dalam proses perawatannya.
d)   Promosi
Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan, selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.


3
D.      Modal
Aspek keuangan ( analisa usaha )
1.    Biaya tetap
Untuk biaya tetap saya disini membeli itik 125 ekor dengan persentase yaitu untuk itik betina saya membeli 100 ekor dan jantan 25 ekor dengan harga yaitu :
NO
URAIAN
UNIT
HARGA SATUAN (Rp)
HARGA TOTAL (Rp)
1
Itik Jantan
25 ekor
40.000
1.000.000
2
Itik Betina
100 ekor
50.000
5.000.000
3
Bambu
20 batang
10.000
200.000
4
Asbes


500.000
5
Tempat Pakan


50.000
6
Selang
10 meter
5000
50.000
7
Lampu
4 biji
5000
20.000
8
Tenaga Kerja
2 orang
300.000
600.000
9
Peralatan Lainnya


100.000
TOTAL BIAYA TETAP
7.520.000

2.    Biaya variabel
Untuk biaya variabel selama satu bulan yaitu saya membeli pakan dengan harga Rp 2.000 per kg dan dalam satu itik per harinya menghabiskan kurang lebih 1/4 kg untuk kebutuhan makannya.
NO
URAIAN
HARGA (Rp)
1
Pakan 1/4 kg X 125 X 700 X 30
656.250
2
Obat-obatan
50.000
TOTAL BIAYA VARIABEL
706.250




                                                                4
Ke


4
E.       Keluarga
Keluarga itik atau biasa disebut dengan nama bebek memang cukup banyak mempunyai keluarga. Keluarga tersebut diantaranya yaitu: itik serati, itik surati, itik manila, entok, atau mentok (Cairina moschata) adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya.
Istilah mentok berasal dari bahasa Jawa, di tempat lain ia mungkin disebut dengan salah satu atau beberapa nama berikut: entok, enthok atau entog, basur, itik manila, atau bebek manila. Dalam bahasa Inggris disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck.
Jenis mentok liar yang terdapat di Indonesia adalah mentok rimba (Cairina scutulata). Unggas ini menyebar luas secara alami mulai dari India, Asia Tenggara hingga Sumatra dan Jawa. Populasi mentok rimba kini terancam kepunahan, karena perburuan dan terutama karena perubahan habitat yang drastis. Di Jawa, hewan ini sekarang diduga sudah punah.
Di Indonesia unggas ini adalah sepenuhnya hewan peliharaan, yang diternakkan terutama untuk dagingnya. Asal-usul mentok peliharaan adalah dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, di mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah berpaya di sekitar danau dan sungai, termasuk di hilir lembah Sungai Rio Grande di Texas. Populasi lepasan yang meliar (feral) juga dijumpai di Florida bagian selatan.
Hewan hasil persilangan antara bebek dan mentok biasa disebut tiktok, yakni akronim dari itik dan entok, sedangkan hasil persilangan antara entok dan bebek disebut tongki.

5
F.        Analisa SWOT
Analisis SWOT
No
Keterangan
Penjelasan
1.
Strengths
( kekuatan )
·   Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
·  Lebih tahan penyakit di bandingkan dengan peternakan ayam.
·  Untuk bebek petelur, hasil ternak lebih mudah diserap pasar di bandingkan dengan telur ayam kampung.
·  Jumlah telur yang di hasilkan pada usia produktif juga tinggi dari pada ayam kampung.
2.
Weaknesses
( kelemahan )
·   Konsumsi pakan dan air minum lebih banyak di bandingkan dengan konsumsi pakan dan air minum pada ayam kampung.
·   Sensitif terhadap pakan dengan kualitas yang kurang baik, pakan jamuran, memakan bangkai dll.
·   Mudah terkejut dan mudah stress.
3.
Opportunitie
( peluang )

·  Agen penampung telur bebek.

·   Usaha packaging dan pembersihan telur bebek.

·   Usaha pengolahan telur bebek.

4.
Threats
( ancaman )
·  Cuaca ekstrim / cuaca yang berubah-ubah
·   Fluktuasi harga telur, pakan dan obat-obatan
·  Kurangya penyuluhan tentang usaha peternakan itik, baik dibidang budidaya maupun pengolahan dan pemasaran
·  Bisa ditutup warga, karena bau kotoran hewan tersebut
·  Terserang penyakit
·  Banyak pesaing di pasaran


6
BAGIAN KEDUA
ASPEK PRODUKSI

A.      Mendapatkan Bahan Baku
Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan bahan baku ternak itik petelur dan pakan hewan tersebut :
1.    Cara mencari itik siap produksi
Untuk mendapatkan itik siap produksi, kita tinggal membelinya dari peternak itik yang sudah menengah keatas atau bisa juga beli dipasaran yang umurnya sudah dewasa.
Ø Alternatif bahan baku pakan unggas itik
Jika itik diberikan pakan komersial sepanjang hidupnya, biaya pakan akan sangat tinggi. Untuk mensiasatinya, itik dapat diberikan pakan alternatif yang dapat diperoleh peternak di lokasi budidaya. Di Tegal Jawa Tengah, peternak umunya memakai pakan itik komersial pada periode awal pertumbuhan anak itik, sekitar umur 4-6 minggu. Selanjutnya mereka menggunakan pakan alternatif untuk mengurangi biaya pakan ternak tersebut. Berikut beberapa pakan alternatif yang dapat diberikan antara lain :
·      Bekatul
·      Singkong
·      Bekicot
·      Keong Mas
·      Cangkang Udang
·      Ikan Rucah
·      Nasi Kering
·      Pakan Hijauan



7
B.       Pengolahan
Proses pengolahan telur ada beberapa macam, tetapi disini saya akan mengolah telur tersebut menjadi telur asin, supaya untuk menambah nilai jual.
1.    Proses pemilihan telur
Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan diasinkan, maka kita perlu melakukan pemeriksaan atau mensortir. Kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga benar - benar bersih, serta ditiriskan.
2.    Membuat adonan dan larutan
Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat adonan yang terbuat dari abu gosok/tanah liat, garam, dimana bahan tersebut dijadikan satu terlebih dulu untuk bahan perendaman/pembungkusan telur. Kita harus lebih memperhatikan takaran garam yang akan kita larutkan, agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. maka kita akan bahas satu persatu cara membuat adonan atau larutan ini.
3.    Proses membuat telur asin
·      Perendaman dengan larutan garam. Perendaman telur dilakukan selama 7-10 hari, agar menghasilkan telur asin yang rasa asinnya cukup enak untuk dinikmati.
·      Membungkus telur menggunakan adonan garam. Usahakan agar tiap sisi memiliki tingkat ketebalan yang sama, agar rasa asin yang meresap kedalam telur merata. Kemudian taruh dalam wadah dan peramkan selama 7-10 hari. Setelah pemeraman dianggap cukup maka adonan pembungkus harus segera dilepas dari telur tersebut, sehingga rasa asin pada telur tidak berlebihan.



8
·      Setelah dirasa (perendaman cukup waktunya +/- 7-10 hari). Segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Setelah itu, pisahkan telur yang kulitnya retak. Simpan telur yang baik ditempat yang dingin atau bisa langsung direbus.
·      Cuci telur asin terlebih dahulu hingga bersih ketika hendak direbus.
Berikut ini adalah peluang yang bisa diambil  untuk  menciptakan telur asin
beraneka rasa, langkah-langkah untuk membuatnya adalah sebagai berikut :
1.    Direndam dalam larutan teh
Agar menciptakan rasa disini telur direndam pada larutan teh terlebih dahulu sebelum telur asin mentah tersebut direbus. Bahkan kalau mungkin perendaman dilakukan selama 4-8 hari.
Biasanya telur asin yang sudah matang dapat bertahan selama 2-3 minggu. Namun jika hal ini dilakukan keawetan telur asin dapat mencapai hingga 6 minggu.
Penggunakan ekstrak daun teh ini bertujuan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi pori-pori telur serta memberikan warna coklat muda yang menarik. Juga aroma telur asin yang dihasilkan mungkin akan lebih disukai oleh konsumen.
2.    Telur asin dengan berbagai aroma
Langkah lain bisa dilakukan dengan membubuhi berbagai macam aroma dan rasa, seperti telur asin rasa jahe, cabe, jeruk dll.
Proses yang dilakukan adalah memberikan campuran ekstrak jahe, cabe, atau jeruk kedalam larutan untuk merendam telur tersebut.
Cara membuat ekstrak jahe tersebut adalah dengan mengupas bersih jahe, kemudian diblender dengan air secukupnya, lalu disaring dan jadikan ekstrak jahe.

9
Hal yang sama dapat dilakukan untuk membuat ekstrak rasa lainnya sesuai keinginan dari permintaan konsumen.
Kemudian ekstrak inilah yang akan dicampurkan kedalam larutan garam jenuh yang sudah dingin, lalu diaduk rata. Kemudian rendam telur itik kedalam larutan tersebut selama 7-10 hari. Langkah selanjutnya sama seperti pada pembuatan telur asin biasa.
Hasil dari percobaan ini menyimpulkan bahwa penyampuran ekstrak rasa kedalam larutan garam untuk merendam telur hanya akan mempengaruhi rasa asin dari telur tersebut, namun tidak mempengaruhi warna baik putih maupun kuning telurnya.
Jadi bila kita menambahkan ekstrak jahe maka rasa asin telur akan bercampur dengan rasa jahe begitu pula untuk ekstrak rasa yang lain. Sehingga kita bisa membuat sendiri telur asin rasa jahe, telur asin rasa pedas, telur asin rasa jeruk dll.

C.       Finishing ( Prosesnya )
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum pengepakan, yaitu :
1.    Langkah pertama kita melakukan pengumpulan telur di pagi hari dan sore hari.
2.    Segera keluarkan telur dalam kandang jangan biarkan menumpuk karena akan terkontaminasi dengan mikroba dan di dalam kandang juga menekan angka telur yang pecah.
3.    Setelah telur dikeluarkan dari kandang, telur tersebut barulah dicuci terlebih dahulu.
4.    Telur yang sudah bersih bisa langsung proses pengepakan dan bisa juga diolah terlebih dahulu seperti : telur asin, telur asin aneka rasa dll.
5.    Pengepakan disini banyak jenis dan variasinya, tergantung pasar dan konsumennya.
6.    Setelah proses pengepakan selesai barulah proses pemasaran dilakukan.

10
BAGIAN KETIGA
ASPEK PEMASARAN

A.      Pasar Dan Konsumennya
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Pemasaran merupakan kunci sukses sebuah wirausaha, untuk keperluan promosi dapat dilakukan dengan pamflet yang dipasang di tempat-tempat umum dan tempat strategis lainnya. Sebelum peternakan dibuka perlu diketahui dahulu kemana nantinya telur-telur itu akan dijual. Hal ini agar mempermudah pemasaran telur nantinya dan menjualnya pada jalur yang tepat. Salah memilih jalur tentunya akan membawa kerugian. Selain itu, promosi dapat dilakukan secara langsung dari orang ke orang, dengan cara pemberian gratis telur  asin kepada konsumen untuk mencoba, serta menitipkan di warung-warung makan. Pasar dari produk telur asin aneka rasa ini sangat luas hanya diperlukan inovasi dan pengelolaan yang lebih profesional untuk meningkatkan jumlah penjualan produk telur asin aneka rasa.
Riset pasar dilakukan untuk mengetahui banyak hal, antara lain yaitu untuk mendeteksi perubahan selera konsumen, menduga pangsa pasar, dan mengetahui jalur tataniaga yang tepat. Tidak harus terpaku dengan 1 jalur.
Dalam hal ini produk dapat berupa telur sejarah utama untuk memenuhi kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk.







11
B.       Promosi
Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan, selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.
Strategi lain yang dapat digunakan dalam pengembangan usaha telur asin aneka rasa ini adalah menggunakan analisis SWOT terhadap produk telur asin aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan telur asin aneka rasa, untuk mempermudah proses pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilengkapi dengan izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan.
Usaha pengembangan produk telur asin aneka rasa akan bisa berkembang dengan lebih baik, jika kita melakukan kerjasama kemitraan antara peternak telur bebek, pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat maju hal ini karena pasokan bahan baku telur yang lancar serta jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha telur asin dan dukungan pemerintah.

C.       Penetapan Harga
Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen petelur lainnya, harga yang terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli, sebaliknya harga yang terlalu rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi. Pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat menarik pembeli.­­

D.      Penetpan Lokasi Usaha
Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga. Tempat dan pasar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Penentuan pasar harus didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh konsumen.

12
BAGIAN KEEMPAT
ASPEK KEUANGAN

A.      Laporan Rugi Laba

PT. Itik Petelur Abadi
Laporan Laba Rugi
Periode Desember 2013
Pendapatan-pendapatan :
 Pendapatan penjualan
Beban-beban :
Beban iklan
Beban listrik
Beban operasional
Jumlah beban-beban
Laba bersih sebelum pajak penghasilan
Pajak penghasilan
Laba bersih setelah pajak penghasilan



Rp 300.000
Rp 200.000
Rp 706.250  +
Rp1.206. 250

Rp 4.200.000,-




Rp 1.206.250  _
Rp 2.993.750
Rp      63.875   _
Rp 2.929.875

1.    Kentungan
Untuk hasil telur per harinya kurang lebih 70 butir. Sedangkan, untuk hasil telur selama satu bulan,  yaitu kurang lebih 2.100 butir telur yang mana per butir telurnya saya jual dengan harga Rp 2.000.
No
Uraian
Harga Satuan (Rp)
Keterangan
1.
Total
hasil produk
-
70 butir / hari
2.100 butir / bulan
2.
Harga produk
Rp 2.000,-
-

Total Penerimaan
70 x 2000 = Rp 140.000
2.100x2.000=Rp4.200.000


13
Jadi keuntungan bersih selama satu hari dan satu bulan yaitu :
·      Keuntungan satu hari
Keuntungan = penghasilan - biaya operasional 1 hari
             = Rp 140.000 – Rp 23.542 = Rp 116.458
·      Keuntungan satu bulan
Keuntungan = penghasilan - biaya oprasional 1 bulan
= Rp 4.200.000 – Rp 706.250 = Rp 3.493.750

B.       BEP ( Break Event Point ) / ROI
Ø  Modal Totalnya :
·      Total biaya tetap              Rp 7.520.000
·      Total biaya variabel          Rp    706.250  +
Rp 8.226.250
Ø  Keuntungan / Pendapatan / Bulan : Rp 2.443.750
Ø  Setiap Minggu Biaya Tetap Hidup / Operasi : Rp 176.500
Ø  Untuk Mengembalikan Modal Tetap Butuh Berapa Bulan Bisnis Hidup : kami bisa mengembalikannya kurang lebih 4 - 5 bulan.

C.       Sumber Modal
Modal tersebut kami dapatkan dari tabungan kami masing-masing, dimana total seluruh dana yang sudah dikluarkan untuk membuat usaha ini, kami bagi secara rata.

D.      Proses Pengembalian Modal
Untuk proses pengembalian modal, disini kami membaginya sama rata berapapun hasil dan keuntungannya kami bagi sama rata.




14
BAGIAN KELIMA
PENUTUP

A.      Manfaat
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani (selain daging) yang banyak digemari masyarakat. Telur bahkan dianggap lebih baik dari daging ayam, ikan, tahu, juga tempe. Alasannya, karena kandungan asam amino telur merupakan yang paling lengkap jika dibandingkan dengan sumber protein lainnya.
Jika kita berbicara pada manfaat, maka sudah tentu. Telur bebek mengandung vitamin A yang banyak, dengan demikian ia juga sangat baik dalam menjaga kesehatan mata kita, memperkuat sistem kekebalan tubuh, memerangi pengaruh buruk radikal bebas dan masih banyak lagi lainnya.
Selanjutnya, telur bebek juga diketahui mengandung vitamin E sebanyak kurang lebih 0,9 mg per butirnya. Dengan demikian, salah satu manfaat telur bebek adalah sebagai sumber anti-oksidan yang mampu mencegah terjadinya kerusakan akibat polusi, membantu tubuh melawan penyakit, serta memelihara sisitem metabolisme tubuh. Senyawa penting lainnya yang ada di dalam telur bebek adalah protein. Ia memiliki banyak kebaikan bagi tubuh. Protein berperan dalam memelihara sel saraf di dalam tubuh.
Manfaat telur bebek lainnya yang begitu melegenda adalah kemampuannya untuk menambah vitalitas bagi pria. Meski belum ada penelitian lanjutan. Namun, banyak orang yang sudah merasakan khasiat ini. Konon kabarnya dengan mengkonsumsi telur bebek mentah per hari, keluhan lemah syahwat bisa diatasi. Biasanya masyarakat menambahkan madu asli ke dalam telur dan diminum tanpa diolah terlebih dahulu. Manfaat ini mungkin saja berkaitan dengan kandungan zat besi dari telur yang memang dikenal baik bagi sistem reproduksi manusia. Namun, bagaimanapun belum ada penelitian ilmiah yang mengungkap kebenaran ini, jadi masih sekedar pendapat pribadi mereka yang telah mencoba ramuan tersebut.
15
B.       Saran Perbaikan
1.    Saran
Saran saya, apabila ingin menggeluti dalam dunia bisnis, maka kita jangan memikirkan keuntungan terlebih dahulu. Alangkah baiknya, kita memikirkan bagaimana usaha yang kita jalankan dapat memberi masa manfaat yang panjang. Dalam dunia bisnis, maka kita harus berani mengambil resiko, terutama terhadap para pesaing.
Dalam beternak itik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·      Letak tempat peternakan itik
·      Sarana dan prasarananya harus memadai
·      Kandang harus sesuai dengan jumlah ternak
·      Pilih bibit harus benar-benar bagus
·      Kebersihan harus dijaga supaya terhindar dari penyakit
·      Pakan jangan sampai jamuran
2.    Bagi produk sejenis yang sudah ada
Saran saya apabila produk yang kita hasilkan sudah ada dipasaran, bahkan sudah banyak di pasaran,  maka lebih baik kita mencari ide-ide atau inovasi yang dapat membuat produk yang kita hasilkan berbeda dengan yang ada di pasaran. Usahakan bagaimana cara membuat produk tersebut dengan bahan baku yang sama, namun berbeda corak maupun rasa dengan yang lainnya. Sehingga disitulah letak nilai tambahnya, karena dapat meneroboskan produk-produk baru.
3.    Bagi penulis
Bagi saya sendiri, penulis. Saya menyadari bahwa Tugas Akhir Usaha yang saya buat masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari tulisan maupun kata-kata. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan Tugas Akhir Usaha atau tulisan penulis berikutnya.


16

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

"Tidak Ada Dua Harimau dalam Satu Gunung"

"Tidak ada dua harimau dalam satu gunung", begitulah yang gw kutip dalam film Sang Pialang. Sederhana? Ya, tapi menurut gw sangat mendalam arti dan maknanya. Jika gw telusuri lebih mendalam memang harimau termasuk kedalam golongan hewan yang hidup secara soliter, ia nggak suka berkoloni. Mereka hewan yang selalu mempertahankan daerah teritorial kekuasaannya, sehingga kerap kali diberi julukan "Si Raja Hutan". Harimau jantan nggak suka mengasuh anaknya, sedangkan betina lah yang membesarkan dan memberi makan anaknya. Ia lebih memilih untuk berburu mangsa sendiri di rimbunnya hutan. Itulah sedikit karakteristik tentang harimau. Balik lagi ke dalam cerita, jika diibaratkan kutipan di atas terjadi kedalam kehidupan manusia, dan apakah yang akan terjadi? Lihat harimau itu! Lihat! Kesepian bukan.. Jadi bukan nggak mungkin manusia pun akan merasa sangat begitu kesepian jika seorang diri, seperti yang dialami harimau itu. Padahal hakikatnya manusia adalah makhluk sosi

MAKALAH BALACED SCORECARD

MAKALAH “BALANCED SCORECARD” Untuk memenuhi nilai mata kuliah Akuntansi Manajemen                                                                                   Oleh: WAWAN KURNIAWAN ( 2012051812 ) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG Tahun Akademik 2013/2014 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “ BALANCED SCORECARD ”. Dalam pelaksanaan penyusunan tugas ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada : 1.         Keluarga tercinta yang telah membantu penulis dengan Do’a dan dukungan dalam berbagai hal. 2.         Zaenal Abidin S.Pd, M.Si selaku Kaprodi Manajemen. 3.         Nani Rusnaeni SE, MM selaku Dosen pada Mata Kuliah Akuntansi Manajemen. 4.